Sebuah tim yang terdiri dari puluhan dosen dan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPARI) Semarang menggelar serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini bertujuan untuk mendampingi desa wisata Tlahab menuju klasifikasi desa wisata berkembang.
Bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Temanggung serta didukung penuh oleh Pemerintah Desa Tlahab, tim melakukan audiensi awal untuk menyelaraskan program pendampingan dengan rencana pengembangan kawasan wisata. Menurut Kepala Dinparbud Temanggung, Desa Tlahab memiliki peran strategis karena termasuk dalam poros pengembangan Borobudur-Dieng yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi.
“Sejalan dengan program Destinasi Super Prioritas Borobudur-Dieng, pendampingan desa wisata Tlahab ini sangat krusial. Kita berharap sinergi dan kolaborasi semua pihak dapat mewujudkan Tlahab menjadi desa wisata berkembang,” jelas Kepala Dinparbud.
Dalam kegiatan sosialisasi pada pemangku kepentingan di Balai Desa Tlahab, tim memaparkan tahapan pendampingan mulai penguatan kelembagaan, sinergitas antar lembaga, pelatihan sumber daya manusia (SDM), hingga penyusunan paket wisata. Survey juga dilakukan untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang dihadapi.
Selanjutnya dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti 38 perwakilan kelembagaan dan masyarakat desa, peserta mengidentifikasi 5 aspek permasalahan yang perlu ditangani yaitu infrastruktur, pemasaran, SDM, kelembagaan, dan produk wisata.
“Hasil diskusi ini akan menjadi masukan berharga untuk program kerja pengembangan desa wisata ke depan,” terang Haniek Listyorini, ketua tim pengabdian.
Pelatihan peningkatan kualitas SDM juga digelar dengan menyasar 12 pelaku wisata yang berinteraksi langsung melayani wisatawan. Hasilnya, pemahaman peserta tentang kualitas pelayanan meningkat dari 12% menjadi 92%.
Sebagai puncak program, tim bersama pengelola desa wisata menyusun 2 paket wisata unggulan yaitu “Wisata Alam dan Minat Khusus Edukasi Kopi” serta “Wisata Fenomena Galaksi Bima Sakti dan Sunrise”. Kedua paket ini berhasil diujicobakan dengan melayani total 78 wisatawan.
“Antusiasme wisatawan sangat tinggi. Ini menjadi modal bagi kami untuk terus berinovasi mengembangkan paket-paket wisata berbasis alam dan budaya khas Desa Tlahab,” ujar Kepala Desa Tlahab.