Tim Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang berhasil menyulap Desa Jatirejo menjadi destinasi wisata edukasi yang menjanjikan melalui pemberdayaan masyarakat yang intensif. Kegiatan yang berlangsung selama satu hari pada 11 Juni 2024 ini melibatkan 54 orang pengurus desa wisata dan masyarakat setempat.
Desa Jatirejo, yang terletak di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, memiliki pesona alam yang memikat dengan objek wisata unggulan seperti River Tubing Topongeli dan Kampung Olahan Kolang-Kaling (Kokolaka). Namun, potensi besar ini belum dioptimalkan karena minimnya pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengelola destinasi wisata edukasi.
Tim Pengabdian Masyarakat STIEPARI Semarang yang dipimpin Suwarti menerapkan pendekatan Participatory Action Research (PAR) untuk mengatasi permasalahan ini. Metode ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam setiap tahapan, mulai dari identifikasi masalah (inquiry), pelaksanaan program (action), hingga evaluasi hasil (reflection).
Rangkaian kegiatan meliputi sosialisasi sadar wisata dan aksi Sapta Pesona untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang potensi pariwisata. Selain itu, pelatihan memandu wisata dan pembuatan paket wisata edukasi juga dilakukan untuk meningkatkan keterampilan praktis masyarakat.
Antusiasme peserta terlihat dari tingginya partisipasi dan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Setelah mengikuti program ini, 83,3% peserta menyatakan sangat paham tentang sadar wisata dan Sapta Pesona. Sementara 78,8% merasakan kemampuan memandu wisata dan menyusun paket wisata edukasi meningkat pesat.
“Kegiatan ini membuka mata kami tentang potensi besar Desa Jatirejo sebagai destinasi wisata edukasi. Kami jadi paham bagaimana mengelola pariwisata yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Suwarti, ketua tim pengabdian.
Keberhasilan program ini menciptakan dampak positif yang signifikan. Kesadaran masyarakat meningkat, keterampilan memandu wisata terasah, dan paket wisata edukasi yang menarik berhasil dikembangkan. Ini menjadi modal penting untuk mewujudkan Desa Jatirejo sebagai destinasi wisata edukasi yang unggul dan berkelanjutan.
Ke depan, STIEPARI Semarang berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat Desa Jatirejo. Sertifikasi pemandu wisata, penguatan kelembagaan, dan promosi destinasi menjadi agenda lanjutan untuk mengoptimalkan potensi desa ini. Melalui kolaborasi erat dengan berbagai pihak, diharapkan Desa Jatirejo dapat menjadi role model pengembangan destinasi wisata edukasi berbasis pemberdayaan masyarakat.