Semarang – Tim Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang bekerja sama dengan Tim KARAKTER menyelenggarakan pelatihan “Strategi Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai RS HNGV (Hospital Nacional Guido Valadares) Timor Leste melalui Pelatihan Berbasis Manajemen Birokrasi”. Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari dari tanggal 5-9 Desember 2023 ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam aspek-aspek manajemen birokrasi, informasi kesehatan, dan pelayanan administrasi rumah sakit.
Pelatihan diikuti oleh jajaran pejabat dan staf RS HNGV Timor Leste seperti Kepala Biro Hukum, Auditor, Human Resources Development, dan Kepala Bagian Pelayanan. Metode yang digunakan mencakup pemaparan materi, diskusi, tanya jawab, serta pendampingan teknis. Materi yang disampaikan antara lain etika hukum profesional, hukum perdata-pidana, administrasi publik, dan hukum kesehatan.
Narasumber Yuniarto Rahmad Satato, dosen STIEPARI Semarang, menyampaikan bahwa sistem informasi manajemen birokrasi rumah sakit yang baik sangat penting untuk meningkatkan pelayanan. Proses manual dan pendataan yang belum terintegrasi menimbulkan berbagai masalah seperti antrian panjang, dokumen tercecer, hingga pelaporan yang tidak fleksibel. Padahal RS HNGV sebagai rumah sakit utama di Timor Leste dituntut memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Peserta pelatihan berdiskusi aktif mencari solusi untuk masalah-masalah tersebut. Mereka sepakat bahwa kepemimpinan yang kuat, pola pikir yang berfokus pada kepentingan publik, sinergi dengan masyarakat, regulasi dan pengawasan, serta pemberdayaan merupakan kunci peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit. Selain itu, pengembangan SDM berbasis kompetensi juga tidak kalah penting.
Melalui pelatihan ini, Tim STIEPARI Semarang berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan profesionalisme para pegawai RS HNGV Timor Leste dalam melayani masyarakat, memperbaiki standar pelayanan hukum, serta mewujudkan reformasi administrasi publik. Direktur RS HNGV menyambut positif pelatihan ini dan berharap dapat terus dilakukan secara berkelanjutan minimal dua kali setahun ke depan.