Tim Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang melakukan kegiatan penguatan kelembagaan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat di Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Kegiatan yang dipimpin oleh Sapto Supriyanto ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD) dan observasi partisipatif.
Pengabdian masyarakat ini difokuskan pada dua kelompok, yaitu masyarakat produktif yang terdiri dari pelaku usaha mikro dan kecil, serta masyarakat non-produktif seperti kelompok lanjut usia dan penyandang disabilitas. Kedua kelompok ini menghadapi berbagai permasalahan, dari keterbatasan teknologi produksi dan akses modal bagi masyarakat produktif hingga akses layanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat non-produktif.
Melalui wawancara dengan 20 informan kunci, FGD dengan kelompok masyarakat, serta observasi langsung, tim pengabdian masyarakat mengidentifikasi sejumlah solusi. Untuk masyarakat produktif, pelatihan teknologi produksi modern berhasil meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi sekitar 75% peserta. Mekanisme pembiayaan alternatif seperti koperasi juga meningkatkan akses modal bagi 55% pelaku usaha mikro dan kecil.
Di sisi lain, pelatihan manajemen bisnis membuat 60% peserta mampu menyusun rencana bisnis yang terstruktur. Sementara untuk masyarakat non-produktif, pelatihan tenaga medis dan penyuluhan kesehatan menjangkau 85% warga. Program pendidikan informal juga berhasil meningkatkan keterampilan 70% peserta.
Selain itu, partisipasi warga dalam program keamanan lingkungan mencapai 65% dengan peningkatan kerjasama antar warga sebesar 55%. Perbaikan fasilitas publik dan peningkatan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas juga dilakukan. Dua fasilitas budaya dan rekreasi baru dibangun untuk meningkatkan kualitas hidup warga.
“Partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya lokal, ditunjang penguatan kapasitas kelembagaan, terbukti memberikan dampak positif signifikan dalam meningkatkan kualitas dan responsivitas pelayanan terhadap kebutuhan lokal,” ungkap Sapto Supriyanto, ketua tim pengabdian masyarakat.
Meski demikian, sejumlah tantangan masih perlu diatasi seperti pengelolaan koperasi, literasi finansial, dan adaptasi teknologi yang membutuhkan pendampingan berkelanjutan. Partisipasi aktif masyarakat dan kemitraan antara pemerintah, swasta dan komunitas juga diperlukan untuk hasil yang optimal dan berkelanjutan.
Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat berkontribusi dalam perumusan kebijakan dan program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat produktif dan non-produktif di masa depan. Kegiatan pengabdian masyarakat lebih lanjut dan evaluasi berkala diperlukan untuk mengidentifikasi area perbaikan dan memastikan program dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat.