Tim pengabdian masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang mengubah sampah menjadi berkah melalui program pengembanan usaha kreatif di Bank Sampah Wares, Kelurahan Tegalrejo, Kota Salatiga. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan daur ulang.
Program yang dipimpin oleh Henry Yuliamir ini berfokus pada pemberdayaan mitra produktif, khususnya ibu-ibu PKK dan pengelola Bank Sampah Wares. Melalui serangkaian pelatihan, workshop, dan pendampingan, mitra dibekali dengan keterampilan untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomis.
“Sampah seringkali dipandang sebagai masalah. Padahal, dengan sentuhan kreativitas dan inovasi, ia dapat menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan,” ujar Henry. Tim STIEPARI memberikan pelatihan produksi barang daur ulang, manajemen usaha, hingga strategi pemasaran untuk memaksimalkan potensi ekonomi dari sampah.
Antusiasme mitra terlihat dari tingginya partisipasi dalam setiap tahapan program. Sebanyak 85% peserta berhasil menerapkan keterampilan produksi yang diperoleh, menghasilkan peningkatan produksi barang daur ulang sebesar 60%. Tak hanya itu, 95% wirausaha baru juga mampu mengelola usaha secara efektif berkat workshop manajemen yang diberikan.
“Program ini membuka mata kami bahwa sampah bisa menjadi berkah. Sekarang, kami tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menghasilkan pendapatan tambahan dari produk daur ulang,” tutur Sri, salah satu peserta pelatihan yang juga merupakan anggota Bank Sampah Wares.